Usai Berikan Surat Aksi ke Polres Batu Bara KSBSI Akan Gelar Unras

Foto : Pengurus Komisariat Nikeuba (KSBSI) dan Yusril Bajang (kanan) bersama Kasat Intelkam Polres Batu Bara. Rabu, (22/01/2025).

BATUBARA_Sikapnews.com : Pengurus Komisariat Nikeuba/KSBSI Akan melakukan Aksi Demo di PT. Domba Mas Agro Prima (DMAP) Kuala Tanjung.

Hal tersebut dipicu oleh Konflik Buruh dengan PT. Garda Bhakti Nusantara (GBN) tidak kunjung usai. Kabupaten Batu Bara. Rabu, (22/01/2025).

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, aksi damai pernah dilakukan pada tahun 2023, namun setelah beberapa kali mencoba mediasi, pihak perusahaan (GBN) selalu berubah-ubah dalam mengambil sikap.

Bahkan, diduga PT. DAP sering melakukan perubahan dalam pengambilan sikap yang dinilai sangat merugikan hak-hak buruh.

Dari itu, Sekjen Pengurus Komisariat, Bambang Hermanto, beserta anggota, Agung S Pane dan Ketua DPC Nikeuba Batu Bara, Yusri Bajang melayangkan surat memberitahukan aksi ke Kasat Intelkam Polres Batu Bara.

Dalam surat tersebut, pengurus dan Ketua DPC Nikeuba Batu Bara akan menggelar aksi demonstrasi didepan PT. Domba Mas Agro Prima Kuala.

Dengan di terimanya Surat pemberitahuan aksi oleh Kasat Intelkam Batu Bara, Rubenta Tarigan maka dari itu, Yusri Bajang menuturkan, Rencana aksi akan digelar pada tanggal 30-31 Januari 2025 mendatang.

Pada aksi nantinya, Akan diikuti sejumlah Peserta aksi adalah buruh alih daya dalam bidang scurity (PT. GBN).

Dengan tuntutan, Diduga perusahaaan GBN tidak patuh hukum. Aksi Unjuk Rasa akan di gelar didepan gerbang PT. DAP Kuala Tanjung (pihak pemberi kerja).

Bukan tanpa sebab, aksi akan digelar dikarenakan banyak persoalan yang tidak dapat diselesaikan pihak PT. Garda Bhakti Nusantara.

“Semenjak kami bekerja di PT. Garda Bhakti Nusantara ini, kami merasa tidak nyaman, banyaknya persoalan yang tidak ada penyelesaian,” kata Sekjend, Bambang Santoso.

“Saya sendiri sebagai Sekjen harus angkat kaki setelah bertahun-tahun bekerja di kawasan PT. Agro Prima ini, bahkan sebelum perusahaan GBN ada disini sebagai penyedia jasa keamanan,” sambungnya.

Dari itu, tuntutan aksi itu diantaranya meminta Kejelasan Perjanjian kerja, Lembut dibayar secara aktual sesuai undang-undang ketenagakerjaaan. Diduga pemberhangusan serikat Buruh, 6 yang dihabiskan kontrak harap dipekerjakan kembali, karena objeknya masih ada.

“Agar pihak pemberi kerja (DAP) mengevaluasi PT. GBN. Sebab dengan banyaknya persoalan menunjukkan perusahaan tersebut tidak beres, sehingga membuat wilayah industri semakin tidak kondusif,” kata Yusri.

Bahkan, diduga selama ini perusahaan GBN semena-mena kepada karyawannya, terutama kepada anak tempatan.

“Kalau terjadi aksi besar maka jangan salahkan kami,” tutup yusri. (adn)

Pos terkait