Tentang Cabai, Anak Petani Batu Bara Sampaikan Pesan Monohok Untuk Pj. Bupati Batu Bara

Pj bupati Batu Bara anjlok
Foto : Anak Petani Kabupaten Batu Bara dan Ketua I Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Sumatra Utara, Budi Muhammad. Sabtu, (21/09/2024).

BATUBARA_Sikapnews.com : Salah seorang anak petani di Kabupaten Batu Bara menjelaskan bahwa Anjloknya harga cabai membuat para petani mengalami kerugian besar. Sabtu, (21/09/2024).

Pasalnya, saat petani sedang panen, harga cabai malah terus kian menurun, sedangkan pakan atau pupuk harganya terus meningkat.

Hal ini diungkapkan seorang anak petani, Budi Muhammad yang merupakan Ketua I Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PW IPNU) Sumatra Utara.

Ia menerangkan, saat ini harga cabai hanya mencapai Rp. 10.000/kg. Dari harga tersebut jauh dari kata Untung, sehingga Modal juga tidak kembali.

Budi menjelaskan, sebagai anak petani, dirinya menghitung modal petani dalam 1 rantai lahan cabai bisa mencapai 3 Juta, dan dalam 1 rantai ini mencapai 900 pohon cabai normalnya, sehingga ketika panen tiba petani dapat menghasilkan hingga 65 Kg.

“Artinya dengan harga yang begitu anjlok, petani bisa rugi total hingga tidak mendapatkan modal untuk menanam kembali,” terang Budi.

Alhasil, Terkait anjloknya harga cabai, Ketua I PW IPNU berikan pesan Monohok kepada Pj. Bupati Batu Bara “Terkesan tutup mata atas apa yang di alami petani saat ini”.

Dari itu, Budi Muhammad meminta, Penjabat (Pj) Bupati Batu Bara untuk lebih memperhatikan petani yang ada di Kabupaten Batu Bara, agar petani lebih sejahtera dan tidak mengalami kerugian yang besar pada saat panen.

“Ditambah lagi saat ini di Batu Bara sudah ada yang namanya Pabrik Pasta Cabai, dan dengan adanya pabrik tersebut petani berharap harga cabai tidak lagi anjlok,” ungkapnya.

Untuk mendapat informasi yang lebih akurat, Budi Muhammad mengkonfirmasi Kabid Perindag Dinas Ketenagakerjaan Perindustrian Perdagangan Kabupaten Batu Bara, Sahat mengatakan harga selalu Fluktuatif.

“Harga selalu fluktuatif, kita harapkan dengan pabrik cabai yang dikelola koperasi,” jawab Sahat Kabid Perindag Disnaker Perindag kepada Budi.

Selain menunggu pabrik tersebut rampung, Budi juga menanyakan terkait tindakan dan solusi Pemerintahan Kabupaten Batu Bara melalui Disnakerperindag untuk menangani Terkait harga cabai yang dinilai anak petani Anjlok.

“Kita lihat dulu perkembangan 3 hari ini bang, karena memang disetiap daerah terjadi Deflasi. Kita sudah buat MoU dengan Pematang Siantar, Minggu depan kita jajaki dengan kerjasamanya,” tambah Sahat kepada Budi Muhammad. (team)

Pos terkait