Rakor Penyelenggaraan Statistik 2024, Kadis Kominfo : Dorong Sinergi Wali Data

Sikapnews
Foto : Kepala Dinas Kominfo Pemprovsu Ilyas Sitorus pada pembukaan Rakor Penyelenggaraan Statistik Sektoral 2024 di Hotel Khas Parapat, Simalungun. Sumatera Utara. Senin, (26/02/2024).

SIMALUNGUN_Sikapnews.com : Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Ilyas S Sitorus mendorong penguatan sinergi wali data. 

Hal Ini bertujuan agar percepatan Satu Data Indonesia (SDI) bisa segera diimplementasikan, yang disampaikan Kadis Kominfo pada pembukaan Rakor Penyelenggaraan Statistik Sektoral 2024 di Hotel Khas Parapat, Simalungun. Sumatera Utara. Senin, (26/02/2024).

Wali data daerah, wali data pendukung, atau yang sering disebut produsen data memiliki peran krusial dalam implementasi SDI. Ketiga instrumen ini perlu sinergi yang kuat dalam mewujudkan SDI, khususnya di Sumut.

“Wali data daerah, wali data pendukung, atau produsen data daerah perlu kerja sama kuat, saling berhubungan, misalnya antara masyarakat, universitas, pemerintah pusat, pemerintah daerah untuk mewujudkan satu data,” tandas Kadis Kominfo Pemprovsu. 

Hingga saat ini, tata kelola SDI Sumut telah berhasil mengumpulkan 433 data statistik sektoral. Data ini berasal dari 46 produsen data, antara lain OPD, KPI, KI, BPS dan Kanwil Kemenag.

“Ini salah satu yang menjadi perhatian Presiden, dalam Ratas, Presiden menjelaskan perlunya konsolidasi penyelenggara SDI, kemudian mendukung registrasi sosio ekonomi, implementasi kebijakan SDI, monitoring dan evaluasi, dan terakhir infrastruktur IT,” kata Ilyas Sitorus.

Selanjutnya, Kabid Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Bapelitbang Sumut Oktavia Siska Yanti mengatakan pentingnya payung hukum untuk SDI. Saat ini, baru 11 Kabupaten dan 5 Kota yang memiliki regulasi terkait SDI.

“Kita bergerak dari regulasi, setelah ada payung hukumnya kita punya dasar untuk bekerja dan sifatnya mengikat,” kata Oktavia Siska Yanti.

Ada beberapa kendala teknis yang terjadi dalam penerapan SDI daerah, menurut Provincial Government Advicer USAID Hawari Hasibuan. Ego sektoral berada di peringkat utama, kemudian keterbatasan kapasitas SDM, dana, pengembangan portal, perangkat komputer dan infrastruktur IT.

“Ini yang masih menjadi penghambat rekan-rekan kita di lapangan, mudah-mudahan lewat pertemuan ini bisa kita selesaikan,” kata Hawari Hasibuan.

Terlihat, pada acara ini turut hadir Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Sumut Masta Juwita Gurning dan Kadis Kominfo Kabupaten/Kota.

Hadir juga Kabid Statistik Sektoral Pemprov Sumut Sholahuddin Lubis dan perwakilan Diskominfo Bidang Statistik Sektoral se-Sumatera Utara. (Red) 

Pos terkait