Nelayan Tanjung Tiram Menjerit Armadanya Ditabrak Pukat Apung

Foto : Potret kondisi Boat Aam usai diduga ditabrak pukat apung di perairan laut Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara. Rabu, (16/04/2025).

BATUBARA_Sikapnews.com : Jeritan nelayan tradisional kembali menggema dari pesisir kehidupan laut Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara. Selasa, (15/5/2025).

Bermula dari sebuah boat milik nelayan bernama Hambali atau Aam yang nyaris tenggelam setelah ditabrak secara sengaja oleh kapal pukat apung.

Bacaan Lainnya

Peristiwa itu terjadi diduga dengan sengaja saat sedang menjaring ikan Gembung di perairan laut.

Bersama 15 anak buah kapalnya (ABK) sedang bekerja keras di tengah laut, Aam berharap menghasilkan tangkapan ikan untuk dibawa pulang.

Namun, harapan itu berubah menjadi ketakutan dan nyaris seperti maut menyerang ketika sebuah kapal pukat apung menghantam body armada Aam dengan kecepatan tinggi.

“Dari jauh uda aku lihat, sampan itu kencang mengarah ke kami. Tapi semakin dekat semakin kencang yang sepertinya sengaja,” katanya.

Aam menambahkan, dari kejadian tersebut boat kami mengalami kerusakan sehingga air laut dengan mudah masuk ke armada kami hingga nyaris tenggelam.

Menurut peraturan yang berlaku, kapal pukat apung hanya boleh beroperasi minimal 12 mil dari bibir pantai.

Namun dalam kenyataannya, kapal-kapal besar ini dengan leluasa memasuki wilayah tangkap nelayan kecil tanpa rasa takut akan hukum.

Dari itu, Aam berharap adanya tindakan tegas dari TNI AL dan Pol Airud dalam peristiwa yang menimpa dirinya atau yang terkait.

“Saya minta TNI AL dan Pol Airud dapat hadir melihat hancurnya boat saya usai aksi brutal Boat Apung itu,” katanya.

Menanggapi peristiwa ini, sejumlah Nelayan akan merencana menggelar aksi damai di beberapa titik seputaran Kabupaten Batu Bara.

Bahkan, Aam dan sejumlah kerabat akan segera melakukan pelaporan atas kejadian yang menimpa dirinya dan menolak praktik-praktik ilegal yang mengancam keselamatan kerja mereka. (adn/red)

Pos terkait