Menjadi Muslim Terbaik Di Akhir Zaman

Penulis : Aswan Nasution

Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada digenggaman-Nya, Hari Kiamat tidak akan datang sehingga muncul kejahatan dan kebakhilan, orang yang jujur didustakan namun orang yang khianat dipercaya.”[HR. Al-Hakim].

Bacaan Lainnya

SALAH SATU gambaran dari Nabi SAW tentang akhir zaman adalah rusaknya parameter manusia dalam memandang hakikat kemuliaan hidup. Kebohongan dan kepalsuan lebih disukai manusia daripada kebenaran dan kejujuran.

Di antaranya sebagaimana riwayat Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada digenggaman-Nya, Hari Kiamat tidak akan datang sehingga muncul kejahatan dan kebakhilan, orang yang jujur didustakan namun yang khianat dipercaya,” [HR. Al-Hakim].

Akhir zaman juga ditandai dengan merajalelanya kebodohan manusia terhadap ilmu agama dan hakikat kehidupan akhirat. Rasukullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara tanda-tanda Hari Kiamat adalah diangkatnya ilmu, ditetapkannya kebodohan, khamar dijadikan minuman, dan maraknya zina dimana-mana.[HR. Al-Bukhari]

Karenanya, Allah mengingatkan agar seorang Muslim tidak terpedaya dengan jalan hidup orang-orang kafir yang hanya menginginkan kehidupan dunia, “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami coba mereka dengannya. Dan karunia Rabb-mu adalah lebih baik dan lebih kekal.” [QS. Thaha [20]: 131]

Al-Qur’an menggambarkan bahwa hakikat kebodohan adalah sangat pandai dalam urusan dunia namun lalai terhadap perkara akhirat: “Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui yang lahir [saja] dari kehidupan dunia, sedang [terhadap] kehidupan akhirat mereka lalai.”[QS. Ar-Rum [30]: 6-7]

Jadi, bagaimana seorang Muslim bersikap terhadap dunia?. Sikap yang benar dan pilihan yang terbaik, sekaligus kedudukan yang mulia adalah manakala seorang Muslim dikaruniai oleh Allah rezeki yang melimpah berupa harta yang halal-thayyib dan ilmu agama yang mendalam.

Kedudukan yang paling mulia diraih oleh mereka yang dikaruniai Allah ilmu dan harta. Dengan keduanya seorang hamba akan mendapat peluang beramal yang sangat agung. Keshalihan sosial dan personal akan sangat terbantu dengan adanya sarana berupa harta dan ilmu.

Akhir zaman adalah masa yang penuh ujian dan fitnah, tak terkecuali fitnah harta. Fitnah ini bisa membuat seorang hamba menjual agamanya dengan harga yang murah. Fitnah harta juga mendorong seseorang untuk tidak peduli halal haram, sekaligus serampangan, dan tidak terkendali dalam membelanjakan.

Pada saat yang sama, fitnah harta membuat seseorang terhalang dari banyak kebaikan dan amalan-amalan utama, sekaligus yang bisa melahirkan kehinaan.

Karenanya, sangat ideal gambaran Hadits Abu Kabsyah berpesan, bahwa Muslim yang tebaik dan paling mulia kedudukannya adalah ‘seorang hamba yang dikaruniai harta dan ilmu kemudian dia bertakwa kepada Rabb-nya, menyambung silaturrahim dan mengetahui hak-hak Allah.’

Karenanya, sungguh beruntung jika Allah menjadikan kita dalam kelompok yang dikaruniai Allah ilmu dan harta. Sekiranya kita belum termasuk dalam kelompok ini, maka setidaknya kita berada di kelompok yang berlindung kepada Allah agar menjauhkan kita dari kelompok seburuk-buruk kedudukan manusia. Wallahua’lam bish shawab.

Pos terkait