Mengenang Where is My Home, Erupsi Sinabung Sumut Memisahkan Kami

Sikapnews
Foto : Aber (Baju kaos lengan panjang warna ungu) saat silaturahmi kepada teman sejawat usai performace di Daz Coffee & Kitchen Medan Kota, Medan. Minggu, (18/02/2024).

MEDAN_Sikapnews.com : Where is My Home merupakan sebuah lagu milik Borneys band rock asal kota Medan. Band yang beranggotakan Aber (vokalis), Evdi (Gitaris), dan Bibonk (Drum) merilis single ‘Where is My Home’ seminggu setelah tragedi erupsi Gunung Sinabung yang terjadi pada 1 Februari 2014 lalu. Kota Medan. Senin, (19/02/2024). 

Aber mengaku lagu ini dirilis mendadak karena insiden yang menimpa kedua rekan kuliahnya menjadi korban saat Gunung Sinabung mengeluarkan awan panas pada sepuluh tahun silam. 

“Lagu ini sebenarnya aku tulis untuk bercerita soal penyerangan jalur Gaza. Tapi karena tiba-tiba saat itu (1 Februari 2014) kami mendengar kedua sahabat menjadi korban awan panas Sinabung,” kata Aber. 

Maka lagu itu langsung kami rekam dan rilis video klipnya kurang dari seminggu setelah kejadian Erupsi Sinabung. Toh, sebenarnya lagu ini bercerita tentang kehancuran yang lebih meluas,” ucap Aber. 

Hal ini diucapkan Aber usai performace disalah satu Cafe Coffeeshop dimana lokasi tempat meraka menciptakan lagu itu. 

Diketahui kedua korban bernama Gondang dan Jack merupakan teman satu kuliah Aber di Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembanguna STIK’P’Medan. 

Mereka menjadi korban awan panas Sinabung, karena pada saat kejadian, kedua rekannya itu bertugas untuk meliput dokumentasi erupsi Gunung Sinabung untuk dipamerkan pada saat pameran foto/video demi menggalang dana sebagai donasi kepada para pengungsi korban awan panas Sinabung. 

“Mereka itu kawan kuliah saya. Ke Sinabung untuk ambil momen foto dan video yang rencana akan jadi objek pameran untuk menggalang dana buat para pengungsi Sinabung,” tambah Aber. 

“Saya ingat proposal kegiatan itu rencana diadakan pada tanggal 1 Februari 2014, tapi malah tanggal itu menjadi tanggal mereka berpulang (meninggal dunia),” lanjut Aber dengan raut wajah sedih.

Foto : Suasana rekaman Video Klip Where is My Home Aber bersama Krunya di salah satu lokasi shooting kota Medan tahun 2014.

Lagu Where is My Home sendiri telah dirilis ulang oleh Aber sebagai materi lagu dalam proyek solo yang sedang dijalaninya. “Where is My Home saya rilis ulang ke seluruh Platform Musik Digital seperti Spotify, Joox, Deezer, Apple Music, YouTube Music, dan lainnya masuk sebagai proyek solo saya. 

Karena Borneys juga mungkin sudah bisa dikatakan bubar. Sementara karir musik saya harus terus berlanjut. Untuk urusan perizinan, lagu tersebut saya yang bikin. Akan tetapi anak-anak yang lain akan tetap mendapatkan royaltinya secara kekeluargaan,” lanjut Aber.

Aber, Pria yang memiliki nama lengkap Akbar Satria Wijaya ini mengakui bahwa ‘Where is My Home’ masih menjadi lagi terlaris yang pernah dirilis, penyebaran lagu ini juga mencapai hingga mancanegara.

“Lagu ini masih yang paling laku. Mungkin karena liriknya english pendengarnya pun dari berbagai negara lain seperti Amerika, Inggris, Rusia, Jepang, banyak lah pastinya. Mereka turut berbela sungkawa atas tragedi yang terjadi,” tutur Vokalis itu. 

Mantan vokalis Borneys ini berharap agar lima belas korban awan panas Sinabung termasuk kedua sahabatnya mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. 

“Saya berharap kelima belas korban, termasuk Gondang dan Jack mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan tenang di alam sana,” tutup Aber. (Red) 

Pos terkait