Ketua PD Al-Washliyah Batu Bara Sebut Pantun Baharuddin Bukan SARA

Foto : Ketua Pimpinan Daerah Al-Jami'atul Washliyah Kabupaten Batu Bara. Jum'at, (11/10/2024).

BATUBARA_Sikapnews.com : Polemik Pantun Calon Bupati Batubara H. Baharuddin menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Jum’at, (11/10/2024).

Ditambah lagi dengan gorengan yang dibumbui Isu SARA menggiring opini publik untuk mendapatkan nilai negatif dari masyarakat Batu Bara.

Hangatnta informasi itu mendapatkan respon khusus dari tokoh masyarakat Batu Bara, Al Asari yang merupakan Ketua PD. Al-Washliyah Batu Bara.

Ansari melihat bahwa, dinamika politik menjelang pencoblosan pada pilkada serentak 2024 di Kabupaten Batubara adalah sebuah hal yang lumrah terjadi.

Sebab, dinamika dalam politik itu biasa terjadi apalagi mendekati di hari akhir Pilkada. Semakin dekat akan semakin kuat dinamikanya, baik yang berbentuk negatif campaign maupun black campigne.

Begitu juga dengan Isu Suku, Ras, Agama dan Antar Golongan (SARA) dipastikan menjadi menu favorit bagi tim pendukung paslon, walau Isu ini sangat sensitif terhadap persatuan dan kesatuan.

“Kami memandang bahwa, Isu suku tidak lagi menjadi pengaruh yang besar bagi masyarakat Batubara yang dikenal dengan Egaliter dan ukhuwah yang baik,” kata Ansari.

Ansari juga mengulas kembali, sebuah video pantun calon Bupati Batubara Baharuddin. Dirinya menilai, dunia Maya terlalu memaksakan dan memojokkan beliau dengan Narasi kebencian yang harus didengar oleh publik.

“Kami yakin dan percaya bahwa, upaya tersebut tidak akan pernah berhasil mempengaruhi masyarakat Batubara yang cerdas dan tidak mudah diprovokasi,” ucap Ansari.

Ansari menambahkan, Kalimat pantun yang disampaikan justru melahirkan kebaikan dan kebarokahan tersendiri bagi paslon nomor urut 02. Bagaimana tidak, pantun tersebut justru memposisikan Baharuddin sebagai sosok calon pemimpin yang jujur, terbuka dan bicara apa adanya.

Pertama, beliau tidak pernah menyembunyikan identitas kesukuan apalagi sekedar untuk mendapatkan simpati masyarakat dengan berlindung dibalik suku tertentu.

Kedua, pengakuan jujur dan tulus dari Baharuddin Siagian tentang tanah Melayu. Batubara ini tanah Melayu dan itu diakui secara jujur tidak ditutupi menunjukkan sikap memahami dimana bumi di pijak disitu langit dijunjung.

“Akhirnya polemik ini diyakini tidak akan mengurangi keinginan Publik untuk memilih Paslon nomor 02 pada tanggal 27 November 2024 yang akan datang,” tambahnya.

Kami berharap, mari kita berkompetisi dengan baik, raih simpati masyarakat dengan gagasan yang cerdas dan sentuhan kepedulian terhadap kegundahan mereka.

“Saatnya hentikan kebiasaan menggunakan Isu suku menjadi alat kampanye sebab kita tidak ingin terjadi perpecahan sesama kita,” tutup Ketua Al-Washliyah Batu Bara. (Tim/red)

Pos terkait