Ingatlah, Siapa Yang Berilmu Maka Dia Akan Menguasai Dunia

Siapa Yang Berilmu Maka Dia Akan Menguasai Dunia
Foto : Aswan Nasution.

Sikapnews.com

SIAPA YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, MAKA DIA AKAN MENGUASAI DUNIA
Oleh:
 Aswan Nasution
Khubah Jum’at Masjid Darul Iman, Rumah Sakit Harapan Keluarga – Mataram – Nusa Tenggara Barat.

Bacaan Lainnya

Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan,” (QS. Al-Mujaadilah: 11).

Siapa yang menguasai ilmu pengetahuan, maka dia akan menguasai dunia. Ungkapan ini tidaklah berlebihan, bahkan cenderung benar adanya.

Kita dapat membuktikannya dengan melihat sejarah. Hampir semua bangsa-bangsa yang menguasai dunia atau bangsa yang memiliki peradaban berpengaruh di dunia, sudah pasti menguasai ilmu pengetahuan.

Begitu pula halnya dengan Islam. Agama Islam dapat menyebar ke seluruh pelosok dunia, karena kaum Muslimin waktu itu menguasai ilmu pengetahuan. Bahkan, tidak jarang cikal bakal berbagai cabang ilmu yang ada di dunia ini ditemukan oleh para ilmuan Islam.

Sebagaimana kisah hidup para kreator pradaban muslim pada abad ke-2 hingga ke-7 Hijriah (8-13 Masehi), khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, diantaranya adalah:

Jabir bin Hayyan (102-200H /721-815M), Bapak Ilmu Kimia.

Al-Khawarizmi (164-235H/ 780-850M), Sang Penemu Al Jabbar.

Tsabit bin Qurrah (221-288H/ 836-901M), Pelopor Teknik dan Matematika.

Al-Razi (250-311H/864-923M), Bapak Kedokteran Arab.

Ibnu al-Haitsam (354-431H/965-1040), Fisikawan dan Pènggagas Ilmu Cahaya.

Al Biruni (362-440H/973-1048M), Ilmuan di Berbagai Bidang.

Ibnu Sina (370-428H/980-1037M), Ahli Kedokteran dan Farmasi.

Al-Idrisi (493H-560/1110-1165M), Ahli Ilmu Bumi dan Peta Dunia.

Ibnu Al-Baitar (593-646H/1197-1248M), Pelopor Farmasi dan Ilmu Herbal.

Ibnu Al-Nafis (607-786H/1210-1288M), Dokter dan Penggagas Sirkulasi Darah Mikro.

Kiprah dan karya mereka telah diakui dunia terus menginspirasi ilmuan-ilmuan selanjutnya hingga sekarang.” (Dikutip dari buku Biografi 10 Ilmuan Muslim Pelopor Sains Dunia tahun 2023).

Islam memang telah mengajarkan Kaum Muslimin untuk mencintai ilmu pengetahuan. Kata pertama iqra (bacalah) dalam Al-Qur’an Surat Al-‘Alaq adalah salah satu realitasnya.

Dilihat dari prioritasnya, ajaran Islam lebih mendahulukan ilmu dari pada amal. Sebagaimana disampaikan Rasulullah SAW kepada Mu’adz, “Ilmu itu pemimpin sedangkan amal sedangkan amal adalah pengikutnya,” (HR. Ibnu Abdil Barr).

Didahulukannya ilmu atas amal disebabkan ilmulah yang mampu membedakan yang hak dan bathil, benar dan salah, sunnah dan bid’ah, halal dan haram, sifat terpuji dan tercela dalam perkataan dan perbuatan. Selain itu, orang ‘alim (orang yang berilmu) biasanya lebih takut untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah dan Rasul-Nya dibandingkan dengan orang jahil (bodoh) (QS. Fathir : 35 : 28).

Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayat 28 dari Surat Fathir menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang yang benar-benar takut kepada-Nya ialah para ulama yang memahami tentang Allah SWT.

Di dalam Al-Qur’an banyak kita dapatkan beberapa kisah yang menunjukkan bahsa ilmu merupakan penguasaan ilmu pengetahuan akan dapat menguasai dunia. Diantaranya tentang kisah Nabi Yusuf as, yang diangkat menjadi bendahara Negara Mesir (QS. Yusuf:12: 54-55), Kisah Nabi Musa as yang bekerja pada keluarga Nabi Syu’aib as [QS (28): 26], dan kisah Thalut yang dipilih oleh Allah SWT menjadi pemimpin kaum Bani Israil

Imam Syafi’i rahimahullah pernah menyeru, Wahai saudara-saudaraku, kalian tidak akan dapat ilmu yang bermanfaat kecuali dengan enam hal. Yaitu dzaka (cerdas), hirsh (rakus terhadap ilmu), ijtihad (sungguh-sungguh), bulghah (memiliki bakat), mulazamah ustadz (dekat dengan guru), dan thulu zaman (butuh waktu yang lama)”.

Karena itu, sangat perlu bagi kita untuk menumbuhkan semangat dalam menuntut ilmu pengetahuan, dengan memiliki ilmu, akan sangat mudah bagi kita dalam memecahkan persoalan hidup, dan juga dapat menolong sesama manusia.

Jadikanlah motto hidup kita “long life education” belajar seumur hidup. Semoga Allah SWT memberikan kepada kita ilmu yang bermanfaat di dunia dan di akhirat. Amin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 Komentar