BATUBARA_Sikapnews.com : Tanggal 10 Dzulhijjah, artinya seluruh umat muslim didunia akan merayakan Hari Raya Haji tahun 2024 atau Idul Adha 1445H.
Tanpa terkecuali, pada umumnya tempat-tempat ibadah umat muslim seperti Masjid, Mushollah atau Serikat Tolong Menolong (STM) turut merayakan Idul Adha dengan memotong hewan-hewan Qurban.
Selain itu, berawal terbit fajar pada 10 Dzulhijjah maka umat muslim sedunia yang berada di Makkah, dipastikan telah menjalani rukun islam ke-5 setelah melaksanakan rukun dan syarat dalam menjalankan ibadah haji.
Namun, siapa manusia yang dapat memastikan seseorang pulang usai melaksanakan ibadah haji sehingga mendapatkan predikat Haji Mabrur?
Jawabanya, tidak satupun manusia yang dapat memastikan hal itu. Sebab, penilaian haji mabrur hanya Allah SWT yang memberikan predikat itu.
Namun begitu, Manusia hanya dapat melihat dari prilakunya sehari-hari usai kembali menunaikan ibadah haji.
Dengan rujukan hadist riwayat Ahmad, At-Thabrani dan Al-Baihaqi, yang berbunyi :
عَنْ جَابِرِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ، قِيلَ يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا بِرُّهُ؟ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَطِيبُ الْكَلَامِ وفي رواية لأحمد والبيهقي إِطْعَامُ الطَّعَامِ وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
Artinya: Dari sahabat Jabir bin Abdillah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Haji mabrur tiada balasan lain kecuali surga.” Lalu sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa (tanda) mabrurnya?” Rasulullah SAW menjawab, “Memberikan makan kepada orang lain dan melontarkan ucapan yang baik”.
Dari hadist tersebut, dalam penafsiran ada 3 Ciri-ciri haji yang mabrur usai kembali ketanah air yaitu :
Pertama : Thayyibul Kalam, sebagian ulama mengatakan haji mabrur dapat dilihat dari prilakunya lebih baik dari sebelumnya setelah kembali ke tanah air.
Kedua : Ifsya’us Salam, biasa orang berpulang Haji pastinya memiliki ciri-ciri yang sering menebar kebaikan di masyarakat.
Ketiga : Ith’amut tha’am, ketika berada di tanah air, seseorang yang pulang usai menunaikan ibadah haji dikatakan mabrur, dirinya memiliki keperdulian sosial yang tinggi dari pada sebelum menunaikan ibadah haji.
Selain mendapatkan pahala berupa surga, dalam hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari disebutkan bahwa :
“Siapa saja yang berhaji dan tidak berbuat rafats dan tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali suci seperti hari dilahirkan oleh ibunya”.