Sikapnews.com
PERGUNAKANLAH JABATAN ITU, SEBAGAI JEMBATAN UNTUK BERAMAL
Oleh:
Aswan Nasution
Purna Bakti Kementrian Agama RI – Nusa Tenggara Barat
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu agar menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu berkuasa, maka laksanakan dengan keadilan.” [QS. An-Nisaa’: 58].
TERNYATA, banyak orang yang menyesal atas jabatan dan kedudukan yang menjadi kebangaannya selama di dunia, karena dia tidak dapat memenuhi tugas dan kewajibannya dengan baik, sesuai dengan amanat Allah.
Terlebih lagi jika dengan jabatan dan kedudukan tersebut dia berani melanggar perintah Allah. Berarti dia telah berkhianat kepada Allah SWT yang telah memberinya jabatan itu, ada tiga hal yang perlu kita perhatikan bersama adalah:
1. Jabatan Untuk ‘Beramal’
Pekerjaan dan jabatan adalah karunia serta nikmat dari Allah SWT yang harus dipertanggung jawabkan kepada-Nya. Maka seorang yang mendapat jabatan tidak boleh sombong, tetapi jabatan dan kedudukan tersebut merupakan sarana beramal dengan berlaku adil dan menyelesaikan segala kesulitan rakyat dengan penuh kasih sayang.
Tetapi jika seorang pemimpin, pejabat atau penguasa tidak berlaku adil dan menyusahkan rakyat kecil, apalagi sampai menolong kemunkaran dan kemaksiatan, maka dia tidak akan mencium harumnya surga, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Jika seorang ummatku menjadi penguasa, lalu dia tidak menjaga rakyatnya sebagaimana dia menjaga dirinya sendiri, maka dia tidak akan mencium aroma surga.” [HR. Thabrani].
Oleh karena itu, seorang muslim jika mempergunakan jabatan dan kekuasaannya untuk membantu ururusan ummat Islam, maka Allah akan melancarkan segala urusannya di akhirat kelak. Dengan demikian dia sudah beramal dan berdakwah.
Tetapi jika seandainya kekuasaan dan jabatan tidak dipakai untuk nembantu ummat Islam dalam beribadah kepada-Nya, maka Allah akan mempersulit urusannya di akhirat nanti. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang memecahkan kesulitan dunia dari orang Islam, maka Allah akan memecahkan kesulitannya dihari kiamat nanti. Barang siapa yang memudahkan kesulitan orang lain, maka Allah akan memudahkan segala urusan hidupnya baik di dunia dan di akhirat.” [HR. Muslim].
2. Beramal Sebelum Pensiun.
Ummat Islam diharapkan dapat mempergunakan kekuasaan dan pengaruhnya selagi dia menjabat, sesuatu jabatan untuk kepentingan ummat Islam, demi membantu kelancatan dakwah Islamiyah.
Bukan sebaliknya, dimana sewaktu seseorang mempunyai kekuasaan dan jabatan, dia kurang perhatian kepada dakwah Islam, dan menolong urusan ummat Islam; tetapi jika setelah pensiun dan tidak memiliki kekuatan lagi, barulah dia sibuk mengurusi dakwah Islamiyah. Seandainya jika dia membantu sewaktu mempunyai kedudukan, akan lebih banyak artinya daripada dia sibuk setelah pensiun.
Rasulullah SAW sejak dini sudah menganjurkan agar ummat Islam mempergunakan waktu beramal dikala dia mempunyai kekuatan, dimasa muda dan sehat, bukan hanya diwaktu pensiun dimana sudah tidak mempunyai tenaga dan kekuatan lagi, sebagaimana sabda beliau:
“Pergunakanlah yang lima sebelum datang yang lima: Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tua. Pergunakan kekuatanmu dikala sehat, sebelum datang masa kamu sakit-sakitan. Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu. Pergunakan harta kekayaanmu [untuk beramal] sebelum kamu jatuh miskin. Pergunakanlah seluruh kehidupanmu untuk beramal sebelum kematian datang menjemputmu.” [HR. Al-Hakim].
3. Nasehat Hasan Al-Bashri
Artikel bersambung……….. PART II