3. Nasehat Hasan Al-Bashri
Imam Hasan Al-Bashri pada suatu hari mengirim surat kepada Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz. “Ketahuilah wahai Amirul Mukminin, bahwa seorang penguasa yang adil adalah penegak bagi yang miring, tujuan bagi yang membutuhkan pertolongan, kekuatan bagi yang lemah, keadilan bagi yang teraniaya, dan tempat pelarian bagi mereka yang menderita….”
“Hai Amirul Mukminin, janganlah engkau memberi kekuasaan kepada orang-orang yang kejam dan sombong yang akan menindas mereka yang lemah. Karena mereka itu biasanya tidak mempunyai rasa kasih sayang dan kasihan… tetapi jika engkau berbuat demikian, maka bersiaplah untuk menanggung dosa-dosa disamping dosa-dosamu sendiri…”
“Janganlah engkau hanya melihat pada kekuasaanmu hari ini, tetapi lihatlah kekuasaamu esok hari dikala engkau terjerat oleh jala maut dan diwaktu engkau berdiri di depan pengadilan Allah SWT.” [Dikutip dari “Ista’id” no.64, 1994].
Memang setiap muslim adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya di hadapan Allah SWT kelak. Karena itu semua itu adalah amanat Allah SWT yang harus kita pertangungjawabkan kepada-Nya.
Seorang ayah yang akan diminta pertanggungjawaban atas keluarga yang dipimpinnya. Serta Seorang ibu bertanggung jawab atas keluarga yang diasuhnya. Seorang Ulama bertanggung jawab atas ummat yang dibinanya. Seorang Direktur bertanggung jawab atas perusahaan yang dikelolanya. Seorang penguasa, akan diminta pertanggungjawaban atas rakyat yang dipimpinnya; dan demikian seterusnya.
Malahan lebih dari itu, setiap orang akan ditanya apakah yang diperbuatnya untuk dapat membantu ummat Islam, dan membantu dakwah Islamiyah, sesuai dengan kemampuan dan kedudukan yang diperolehnya. Karena seharusnya setiap profesi dan jabatan adalah sebagai jembatan untuk beramal sebanyak-banyaknya. Wallahu A’lam bish shawab.
Referens i: Artikel Ista’id, no.64,1994, dan sumber lainnya.