BATUBARA_Sikapnews.com : Komunitas Musik Melayu Deli (KMMD) yang diketuai Zainal Arifin, sukses menyelenggarakan Event bernuansa Melayu di halaman utama Istana Niat Lima Laras, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara. Selasa, (21/05/2024).
Mengusung Tajuk “Ronggeng Lima Istana” serta menghadirkan Group Melayu Lebah Begantong, Event bertujuan menghidupkan semangat Melayu yang mulai redup dengan teknologi pada kehidupan kawulamuda se-signifikan.
“Visi dan Misi kami pada setiap kegiatan tidak lain hanya untuk membangkitkan semangat dan Nuansa-nuansa Melayu yang sudah lama terpendam,” kata Zainal Arifin.
Zainal Arifin juga menuturkan, Kegiatan KMMD sudah berjalan dari tahun 2020, dengan anggota komunitas yang berasal dari berbagai daerah-daerah Melayu di Sumatera Utara.
Selain itu, Ketua KMMD didampingi Panitia Lokal, Putra, berharap dari kegiatan ini lahir kembali jiwa Melayu seperti dahulu, serta tetap melestarikan dan mengenalkan sejarah-sejarah kepada anak dan cucu kita kedepan.
Sehingga, Istana Niat Lima Laras ini tetap menjadi sorotan Icon Budaya serta mendapatkan perhatian dari Pemerintah dan Seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Batubara ini.
“Sama-sama kita ketahui bahwa, disetiap ornamen bangunan istana ini memiliki makna tersendiri, dari ukiran, pintu, jendela serta warna kuning dan hijau yang ada di Istana Niat Lima Laras,” tambahnya.
Sebelum masuk kepuncak acara, satu diantara ribuan yang hadir, Effendi merupakan warga setempat turut Apresiasi terselenggaranya kegiatan ini serta mengucapkan ribuan terimakasih kepada KMMD yang secara tidak langsung membangkitkan kembali Budaya Melayu di Kabupaten Batubara.
“Terimakasih banyak kepada keluarga besar KMMD, dengan melihat kehadiran para tetamu menggunakan pakaian Melayu dan Tengkuluk sebagai pengikat kepala membuat kesadaran kepada kami bahwa Melayu ini luas,” ungkap Effendi.
Pada rentetan acara KMMD ada Seminar Budaya dengan tema “Melayu : Dulu, Kini, Nanti” dengan Narasumber, Dr. Muhammad Faishal, Datuk Muhammad Azminsyah, sebagai pewaris Istana Niat Lima Laras dan Datuk Buyung Morna serta Datuk Abdul Gani. (adn)